Silika Terbentuk dari Apa? Silikat Terbentuk dari Ikatan Kovalen serta Struktur dengan Empat Atom Oksigen pada Posisi Sudut Tetrahedral di Sekitar Atom Silikon
Silika, atau silikon dioksida, adalah salah satu mineral yang paling umum ditemukan di bumi dan memiliki berbagai aplikasi industri serta ilmiah. Silika terbentuk dari struktur kimiawi yang khas dan sangat penting dalam berbagai proses geologis dan industri. Untuk memahami bagaimana silika terbentuk, kita perlu melihat struktur dasar dari silikat, yang merupakan bagian fundamental dari silika. Silikat terbentuk melalui ikatan kovalen, di mana empat atom oksigen mengelilingi satu atom silikon dalam struktur yang disebut sebagai tetrahedral.
Komposisi Dasar Silika
Silika, atau silikon dioksida (SiO2), terdiri dari atom silikon dan oksigen yang membentuk struktur tiga dimensi yang sangat stabil. Struktur dasar silika adalah tetrahedral, di mana setiap atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen. Dalam struktur ini, atom silikon berada di pusat dan dikelilingi oleh empat atom oksigen yang terletak pada posisi sudut tetrahedral. Ikatan kovalen antara atom silikon dan oksigen menciptakan ikatan yang sangat kuat, memberikan stabilitas tinggi pada struktur silika.
Struktur Tetrahedral dalam Silika
Struktur tetrahedral pada silika adalah konfigurasi di mana atom oksigen terletak pada empat sudut dari tetrahedron dan atom silikon berada di pusat. Setiap ikatan kovalen yang terbentuk antara atom silikon dan oksigen memiliki kekuatan yang cukup besar, berkontribusi pada kekuatan dan kestabilan struktur silika. Konfigurasi tetrahedral ini bahwa silika memiliki kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap perubahan suhu dan kondisi .
Ikatan Kovalen dalam Silika
Ikatan kovalen adalah tipe ikatan kimia yang terjadi ketika dua atom berbagi sepasang elektron. Dalam kasus silika, atom silikon dan oksigen membentuk ikatan kovalen yang sangat kuat, di mana elektron-elektron dari kedua atom terlibat dalam pembentukan ikatan tersebut. Ikatan kovalen ini mengakibatkan terbentuknya struktur tetrahedral yang sangat stabil, yang memberikan sifat-sifat unik pada silika seperti kekerasan dan ketahanan terhadap pelarut kimia.
Pengaruh Struktur Tetrahedral Terhadap Sifat Silika
Struktur tetrahedral pada silika memberikan banyak manfaat dari segi sifat fisik dan kimia dari mineral ini. Struktur ini memungkinkan silika untuk memiliki kekuatan mekanik dan ketahanan yang baik terhadap kondisi ekstrem. Selain itu, konfigurasi tetrahedral juga mempengaruhi bagaimana silika berinteraksi dengan bahan lainnya dalam berbagai aplikasi industri. Misalnya, dalam industri kaca, struktur tetrahedral silika memberikan kekuatan dan kejernihan pada produk akhir.
Aplikasi dan Kegunaan Silika
Silika memiliki berbagai aplikasi di berbagai industri berkat struktur dan sifat-sifatnya yang unik. Di industri konstruksi, silika digunakan dalam pembuatan beton dan mortir untuk kekuatan dan ketahanan . Dalam industri kaca, silika berfungsi sebagai bahan baku utama yang memberikan kejernihan dan kekuatan pada produk kaca. Selain itu, silika juga digunakan dalam industri elektronik, sebagai bahan isolasi dan komponen dalam berbagai perangkat elektronik.
Silika adalah mineral yang terbentuk dari struktur silikat yang memiliki empat atom oksigen pada posisi sudut tetrahedral di sekitar atom silikon. Ikatan kovalen yang terbentuk antara silikon dan oksigen memberikan kekuatan dan stabilitas pada struktur silika. Dengan memahami bagaimana silika terbentuk dan struktur dasarnya, kita dapat menghargai berbagai aplikasi dan manfaat yang ditawarkannya dalam berbagai industri.
Rumus Kimia Silikat adalah SiO4 4-
Silikat adalah kelompok mineral yang sangat penting dalam geologi dan berbagai industri. Salah satu aspek kunci dalam pemahaman silikat adalah rumus kimianya, yaitu SiO4 4-. Rumus ini merujuk pada struktur dasar dari silikat yang terdiri dari satu atom silikon dan empat atom oksigen. Struktur ini membentuk unit tetrahedral yang merupakan elemen fundamental dalam banyak mineral silikat. Memahami rumus kimia ini penting untuk mempelajari sifat-sifat dan aplikasi silikat dalam berbagai konteks ilmiah dan industri.
Komponen dan Struktur Silikat
Rumus kimia silikat, SiO4 4-, menunjukkan bahwa setiap unit silikat terdiri dari satu atom silikon yang dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam struktur tetrahedral. Struktur ini menggambarkan bagaimana atom-atom tersebut terorganisir secara geometris. Atom silikon berada di pusat tetrahedron, sedangkan empat atom oksigen terletak di sudut-sudut tetrahedron. Ikatan kovalen yang terbentuk antara silikon dan oksigen menciptakan struktur yang sangat stabil dan kuat.
Konsep Tetrahedral dalam Silikat
Struktur tetrahedral pada silikat adalah salah satu aspek paling penting dari rumus kimianya. Tetrahedron adalah bentuk tiga dimensi dengan empat sisi segitiga yang saling berhubungan. Dalam unit silikat, atom silikon berada di pusat tetrahedron, dan atom oksigen terletak di setiap sudut. Struktur ini memungkinkan pembentukan ikatan kovalen yang kuat antara silikon dan oksigen, memberikan stabilitas dan kekuatan pada mineral silikat. Konfigurasi tetrahedral ini juga mempengaruhi cara silikat berinteraksi dengan lain dan bagaimana ia membentuk berbagai mineral.
Muatan Negatif pada Silikat
Rumus SiO4 4- juga menunjukkan bahwa unit silikat memiliki muatan negatif total -4. Muatan ini berasal dari fakta bahwa setiap atom oksigen memiliki muatan negatif, dan silikon memiliki muatan positif yang seimbang dengan muatan negatif oksigen dalam unit tetrahedral. Muatan negatif ini memainkan peran penting dalam interaksi silikat dengan ion lain dalam larutan atau kristal. Dalam banyak mineral silikat, unit SiO4 4- berikatan dengan ion positif untuk membentuk struktur kristal yang kompleks dan beragam.
Peran Silikat dalam Mineral dan Batuan
Unit SiO4 4- adalah komponen dasar dalam banyak mineral silikat yang ditemukan di bumi. Mineral seperti kuarsa, feldspar, dan mika semuanya mengandung unit SiO4 4- sebagai bagian dari struktur kristalnya. Struktur ini mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari mineral tersebut, termasuk kekerasan, daya hantar listrik, dan stabilitas termal. Selain itu, mineral silikat memainkan peran penting dalam pembentukan dan karakteristik berbagai jenis batuan, seperti batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Aplikasi Silikat dalam Industri
Silikat memiliki berbagai aplikasi penting di industri berkat struktur dan sifatnya yang khas. Dalam industri kaca, silikat digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi kaca dengan kekuatan dan kejernihan tinggi. Dalam industri keramik, silikat digunakan untuk membuat bahan tahan panas dan tahan aus. Selain itu, silikat juga digunakan dalam industri cat, sebagai bahan pengisi dan pengeras, serta dalam industri elektronik sebagai bahan isolasi dan komponen dalam berbagai perangkat.
Rumus kimia silikat, SiO4 4-, mencerminkan struktur dasar dari mineral silikat yang terdiri dari satu atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen dalam bentuk tetrahedral. Struktur ini memberikan stabilitas dan kekuatan pada silikat serta mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia dari mineral tersebut. Dengan memahami rumus kimia dan struktur silikat, kita dapat menghargai peran penting silikat dalam geologi, industri, dan berbagai aplikasi teknologi.
Mineral Silikat: Golongan Mineral Pembentuk Batuan Terbesar
Mineral silikat merupakan golongan mineral yang sangat penting dalam pembentukan batuan dan geologi secara umum. Mereka adalah komponen utama dalam banyak jenis batuan yang ditemukan di bumi. Mineral silikat termasuk mineral seperti kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen, yang memiliki peran krusial dalam berbagai proses geologis. Kristal dari mineral silikat terbentuk ketika magma cair mendingin, menghasilkan struktur kristal yang sangat beragam dan kompleks. Memahami peran dan pembentukan mineral silikat membantu kita untuk lebih memahami dinamika bumi dan sifat-sifat batuan yang kita temui di permukaan.
Golongan Mineral Silikat
Mineral silikat adalah kelompok mineral yang dominan dalam kerak bumi dan memiliki struktur kimia yang berbasis pada tetrahedron silikat (SiO4 4-). Golongan ini mencakup berbagai mineral dengan komposisi dan struktur yang berbeda. Beberapa mineral silikat yang paling umum termasuk kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen.
Kuarsa
Kuarsa adalah salah satu mineral silikat yang paling melimpah di kerak bumi. Ia terdiri dari silika (SiO2) dan memiliki struktur kristal heksagonal. Kuarsa dikenal karena kekerasannya dan kestabilan kimianya, serta sering digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan komersial, termasuk pembuatan kaca dan elektronik.
Feldspar
Feldspar adalah kelompok mineral silikat yang mencakup beberapa varietas seperti ortoklas dan plagioklas. Mineral ini merupakan komponen utama dalam batuan beku seperti granit dan diorit. Feldspar memiliki struktur kristal yang berbeda dari kuarsa dan memainkan peran penting dalam pembentukan batuan serta proses geologi.
Mika
Mika adalah mineral silikat yang dikenal karena kemampuannya untuk membentuk lembaran tipis dan fleksibel. Ada dua jenis utama mika, yaitu muskovit dan biotit. Muskovit memiliki warna keperakan, sedangkan biotit memiliki warna hitam atau coklat. Mika sering digunakan dalam industri elektronik dan sebagai bahan isolasi.
Piroksen
Piroksen adalah kelompok mineral silikat yang ditemukan terutama dalam batuan beku seperti basalt dan andesit. Mineral ini memiliki struktur kristal monoklin dan sering berwarna hijau gelap atau hitam. Piroksen berperan penting dalam memahami proses pembentukan batuan beku dan dinamika magma.
Pembentukan Kristal Silikat
Kristal mineral silikat terbentuk melalui proses pendinginan magma cair. Ketika magma, yang merupakan campuran cairan mineral dari mantel bumi, mendingin, unsur-unsur di dalamnya mulai membentuk kristal. Proses ini dimulai dengan pembentukan kristal silikat yang pertama kali, kemudian diikuti oleh kristalisasi mineral lainnya saat magma terus mendingin dan mengeras. Struktur kristal yang terbentuk tergantung pada komposisi kimia dan laju pendinginan magma.
Peran Mineral Silikat dalam Pembentukan Batuan
Mineral silikat memainkan peran penting dalam pembentukan berbagai jenis batuan. Dalam batuan beku, mineral silikat seperti kuarsa dan feldspar membentuk sebagian besar komposisi batuan. Dalam batuan sedimen, mineral silikat dapat terakumulasi dan membentuk endapan yang kemudian menjadi batuan sedimen. Dalam batuan metamorf, mineral silikat mengalami perubahan struktur akibat tekanan dan suhu tinggi.
Mineral silikat adalah golongan mineral pembentuk batuan terbesar dan meliputi berbagai jenis mineral penting seperti kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen. Kristal silikat terbentuk ketika magma cair mendingin, menghasilkan struktur kristal yang sangat bervariasi. Memahami mineral silikat dan proses pembentukannya memberikan wawasan yang mendalam tentang geologi bumi dan karakteristik batuan yang membentuk permukaan planet kita.
Sekitar 95% Kerak Bumi Terdiri dari Mineral Silikat, Lempung Aluminosilikat, atau Silika
Kerak bumi adalah lapisan luar yang paling tipis dari planet kita, namun ia memiliki komposisi yang sangat kompleks dan beragam. Sekitar 95% dari kerak bumi terdiri dari mineral silikat, lempung aluminosilikat, dan silika. Mineral-mineral ini memainkan peran penting dalam struktur dan fungsi kerak bumi, mempengaruhi segalanya mulai dari proses geologi hingga di sekitar kita. Memahami komposisi ini sangat penting untuk studi geologi, eksplorasi sumber daya, dan berbagai aplikasi industri.
Mineral Silikat
Mineral silikat adalah kelompok mineral yang dominan dalam kerak bumi. Mereka terdiri dari struktur tetrahedral silikat, di mana satu atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen. Mineral silikat mencakup berbagai jenis mineral, seperti kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen. Mineral-mineral ini membentuk sebagian besar komposisi batuan beku, metamorf, dan sedimen. Keberadaan mineral silikat yang melimpah memberikan kekuatan dan stabilitas pada kerak bumi, serta mempengaruhi berbagai proses geologis.
Kuarsa
Kuarsa adalah mineral silikat yang sangat umum ditemukan di kerak bumi. Ia terdiri dari silika (SiO2) dan memiliki struktur kristal heksagonal. Kuarsa dikenal karena kekerasannya dan kestabilan kimianya, serta sering digunakan dalam industri kaca dan elektronik.
Feldspar
Feldspar adalah kelompok mineral silikat yang mencakup ortoklas dan plagioklas. Mineral ini adalah komponen utama dalam batuan beku seperti granit dan diorit. Feldspar mempengaruhi warna dan batuan serta berperan dalam pembentukan tanah.
Mika dan Piroksen
Mika adalah mineral silikat yang dikenal karena kemampuannya membentuk lembaran tipis. Terdapat dua jenis utama mika: muskovit dan biotit. Piroksen, di sisi lain, adalah mineral silikat yang sering ditemukan dalam batuan beku seperti basalt dan andesit. Keduanya memiliki peran penting dalam studi batuan dan proses geologi.
Lempung Aluminosilikat
Lempung aluminosilikat adalah jenis mineral silikat yang mengandung alumunium sebagai bagian dari struktur tetrahedral silikatnya. Mineral ini termasuk dalam kelompok lempung, seperti kaolinit, illit, dan smektit. Lempung aluminosilikat sering ditemukan dalam batuan sedimen dan tanah, serta berperan penting dalam proses pembentukan tanah dan kekayaan mineral tanah. Struktur lempung aluminosilikat memungkinkan kemampuan retensi air , yang sangat penting dalam pertanian .
Silika
Silika, atau silikon dioksida (SiO2), adalah komponen utama dari banyak mineral silikat. Ia dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk kuarsa, kalsedon, dan opal. Silika memainkan peran penting dalam pembentukan batuan dan mineral. Dalam bentuk kristal, silika memberikan kekuatan dan stabilitas, serta berperan dalam industri kaca dan bahan bangunan.
Peran dan Pentingnya Mineral-Mineral Ini
Mineral silikat, lempung aluminosilikat, dan silika membentuk sebagian besar kerak bumi, yang berarti mereka memainkan peran utama dalam banyak proses geologi. Mereka mempengaruhi pembentukan batuan, siklus unsur-unsur, dan kestabilan struktural kerak bumi. Selain itu, mineral-mineral ini juga memiliki aplikasi penting dalam industri seperti konstruksi, elektronik, dan pertanian. Pengetahuan tentang komposisi kerak bumi ini membantu kita memahami bagaimana planet kita berfungsi dan bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber daya mineral .
Sekitar 95% kerak bumi terdiri dari mineral silikat, lempung aluminosilikat, dan silika. Mineral-mineral ini tidak hanya membentuk struktur fisik kerak bumi tetapi juga mempengaruhi berbagai proses geologi dan industri. Dengan memahami komposisi dan peran mineral-mineral ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika bumi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari serta industri.
Pengertian Pasir Silika: Pasir dengan Komposisi Silicon Dioksida yang Besar
Pasir silika adalah salah satu jenis pasir yang sangat penting dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah. Pasir ini dikenal karena komposisinya dari silicon dioksida, umumnya di atas 90%. Keberadaan komponen ini memberikan sifat-sifat unik pada pasir silika yang membuatnya sangat berharga dalam berbagai bidang, mulai dari konstruksi hingga pembuatan kaca. Memahami apa itu pasir silika dan komposisinya sangat penting untuk mengapresiasi penggunaannya serta aplikasi praktisnya.
Komposisi Pasir Silika
Pasir silika terdiri dari butiran-butiran kecil yang sebagian besar terdiri dari silicon dioksida (SiO2). Silicon dioksida adalah senyawa kimia yang umum ditemukan di bumi dan memiliki struktur kristal yang kuat. Dalam pasir silika, komposisi silicon dioksida biasanya mencapai lebih dari 90%, yang membuatnya sangat murni dan berbeda dari jenis pasir lainnya. Keberadaan silicon dioksida dalam jumlah besar memberikan pasir silika sifat fisik dan kimia yang spesifik, seperti kekuatan, ketahanan terhadap pelarut, dan stabilitas termal.
Proses Pembentukan Pasir Silika
Pasir silika terbentuk melalui proses alami yang melibatkan pelapukan batuan silika, seperti kuarsa. Ketika batuan ini terpapar oleh cuaca, erosi, dan proses geologis lainnya, mereka akan hancur menjadi butiran-butiran kecil. Butiran ini kemudian diangkut oleh aliran air, angin, atau es dan terkumpul di lokasi-lokasi tertentu, membentuk endapan pasir. Proses ini dapat memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun, menghasilkan pasir dengan konsentrasi silicon dioksida .
Sifat dan Karakteristik Pasir Silika
Pasir silika memiliki beberapa sifat dan karakteristik yang membedakannya dari jenis pasir lainnya. Beberapa sifat utama dari pasir silika meliputi:
- Kekerasan Tinggi: Karena komposisinya yang dominan berupa silicon dioksida, pasir silika memiliki kekerasan . Ini membuatnya sangat tahan terhadap abrasi dan kerusakan mekanis.
- Kestabilan Termal: Pasir silika mampu bertahan pada suhu tinggi tanpa mengalami perubahan signifikan dalam struktur atau kualitasnya. Ini menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap panas.
- Kemurnian Tinggi: Dengan kandungan silicon dioksida , pasir silika memiliki kemurnian yang lebih baik dibandingkan dengan jenis pasir lainnya, menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi industri yang memerlukan bahan baku berkualitas tinggi.
- Ketahanan Terhadap Pelarut: Pasir silika tidak mudah bereaksi dengan banyak jenis pelarut, sehingga tetap stabil dalam berbagai kondisi kimia.
Aplikasi Pasir Silika
Pasir silika digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan komersial berkat sifat-sifatnya yang khas. Beberapa aplikasi umum dari pasir silika meliputi:
- Pembuatan Kaca: Pasir silika adalah bahan baku utama dalam pembuatan kaca, memberikan kekuatan dan kejernihan pada produk akhir.
- Konstruksi: Dalam industri konstruksi, pasir silika digunakan sebagai agregat dalam beton dan mortir, kekuatan dan daya tahan .
- Industri Cat: Pasir silika digunakan dalam industri cat sebagai bahan pengisi untuk ketahanan dan kekentalan cat.
- Filtrasi: Pasir silika juga digunakan dalam sistem filtrasi air dan , karena kemampuannya untuk menyaring partikel-partikel kecil dengan efektif.
- Industri Elektronik: Dalam industri elektronik, pasir silika digunakan sebagai bahan isolasi dan komponen dalam berbagai perangkat elektronik.
Pasir silika adalah jenis pasir yang memiliki komposisi silicon dioksida yang sangat tinggi, umumnya di atas 90%. Sifat-sifat unik dari pasir silika, seperti kekerasan tinggi, kestabilan termal, dan kemurnian, menjadikannya bahan yang sangat berharga dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah. Dengan memahami komposisi dan penggunaan pasir silika, kita dapat lebih menghargai perannya dalam berbagai sektor dan bagaimana ia berkontribusi pada berbagai proses industri dan teknologi.
Pasir Silika Ady Water
Pasir silika Ady Water adalah produk unggulan dalam industri pengolahan dan konstruksi. Memiliki yang sangat relevan untuk berbagai aplikasi, pasir silika ini dikenal karena komposisinya dan ukuran mesh yang tersedia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga utama dari pasir silika Ady Water, yaitu kandungan silicon dioksida, ukuran mesh yang tersedia, dan kemasan karung.
Kandungan Silicon Dioksida Lebih dari 95%
Salah satu keunggulan utama dari pasir silika Ady Water adalah kandungan silicon dioksida (SiO2) yang lebih dari 95%. Kandungan tinggi ini bahwa pasir silika Ady Water memiliki kemurnian yang sangat baik, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi industri dan konstruksi. Silicon dioksida memberikan sifat fisik yang unggul seperti kekerasan, kestabilan termal, dan ketahanan terhadap pelarut. Ini sangat penting dalam industri seperti pembuatan kaca, konstruksi, dan filtrasi, di mana kemurnian bahan baku berpengaruh langsung pada akhir.
Ukuran Mesh yang Tersedia
Pasir silika Ady Water menawarkan berbagai ukuran mesh untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan dan aplikasi. Berikut adalah ukuran mesh yang tersedia:
- Batu Silika: Untuk aplikasi yang memerlukan agregat kasar, batu silika dari Ady Water menawarkan ukuran yang lebih besar yang cocok untuk penggunaan dalam beton atau proyek konstruksi besar.
- Gravel Silika: Gravel silika adalah pilihan yang baik untuk aplikasi di mana ukuran butiran yang sedikit lebih kecil dari batu silika diperlukan. Ini sering digunakan dalam campuran beton dan sebagai bahan dasar untuk paving.
- Pasir Silika Halus: Untuk aplikasi yang memerlukan butiran yang lebih halus, pasir silika halus dari Ady Water tersedia dalam berbagai ukuran mesh yang sesuai untuk pembuatan kaca, industri cat, dan filtrasi.
Dengan ukuran mesh ini, Ady Water bahwa pelanggan dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, baik itu untuk aplikasi teknik, konstruksi, atau industri lainnya.
Kemasan Karung 50 kg
Pasir silika Ady Water dikemas dalam karung berukuran 50 kg. Kemasan ini dirancang untuk memudahkan penyimpanan, transportasi, dan penggunaan produk. Karung yang kuat dan rapi bahwa pasir silika tetap dalam kondisi baik selama proses pengiriman dan penyimpanan. Bagi pelanggan yang memerlukan kemasan dalam ukuran berbeda, Ady Water juga menyediakan opsi untuk kustomisasi kemasan, seperti karung 25 kg atau jumbo bag berukuran 1 ton, dengan biaya tambahan yang disesuaikan.
Pasir silika Ady Water menawarkan unggulan yang mencakup kandungan silicon dioksida lebih dari 95%, berbagai ukuran mesh yang sesuai untuk berbagai aplikasi, dan kemasan karung 50 kg. Keunggulan ini membuat pasir silika Ady Water menjadi pilihan ideal untuk berbagai kebutuhan industri dan konstruksi. Dengan pemahaman tentang produk ini, pelanggan dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih pasir silika yang tepat untuk proyek mereka.
Ady Water, supplier produk: [Pasir Silika]
Jangan lewatkan kesempatan untuk kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales: Andri (0812 1121 7411)
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog